GUNA SEMARAKKAN PAMERAN HKN KE-59, PT MEGATARA ERA PERKASA BERPARTISIPASI DALAM MENAMPILKAN PRODUK UNGGULAN DALAM NEGERI
Senin, 27 November 2023
Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center sejak 9 November sampai dengan 11 November 2023, PT Megatara Era Perkasa menampilkan line up produk-produk alat THT dan ophthalmic dalam mendukung kegiatan pameran inovasi dan teknologi kesehatan dalam transformasi kesehatan. Pameran yang mengusung tema “Melesat Maju Menuju Resiliensi Kesehatan” ini merupakan salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional atau resiliensi di bidang farmasi dan alat kesehatan. Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran ini menjadi ajang informasi, edukasi, dan promosi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat dan stakeholder, dalam upaya menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat. “Pameran ini merupakan bentuk apresiasi terhadap inovasi hasil riset dan hilirisasi sediaan farmasi, alat kesehatan, maupun teknologi kesehatan dalam negeri”, ujar Menkes Budi. Melalui kegiatan pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam rangka HKN ke-59 tidak hanya mencerminkan kemajuan dalam dunia kesehatan di Indonesia PT Megatara Era Perkasa akan terus berkomitmen untuk berinovasi guna meningkatkan kualitas produk-produk kesehatan dalam negeri.
PT MEP MENGHADIRI UNDANGAN FASILITASI PENGEMBANGAN ALAT KESEHATAN UMKM DARI DITJEN FARMALKES KEMENTERIAN KESEHATAN
Senin, 19 September 2023
Pada tanggal 4 - 6 September PT Megatara Era Perkasa menghadiri undangan dari Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang diselenggarakan di eL Royal Hotel Bandung dengan tema “Galvanizing Small-Medium Enterprise for Enhancing Local Production”. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kepala Bidang SDK Dinkes Provinsi Jawa Barat, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta para stakeholder seperti GAKESLAB dan UMKM pelaku usaha sektor alat kesehatan. Dalam sambutannya Roy Himawan selaku Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Kesehatan sedang berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan antara lain adalah transformasi layanan primer seperti edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder, meningkatkan kapabilitas layanan kesehatan rumah sakit tingkat kabupaten/kota di level provinsi atau di level pusat demi efisiensi waktu. Selain itu, Rizka Andalusia selaku Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alkes menyampaikan bahwa di E-katalog masih di dominasi produk impor untuk alkesnya, namun provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan produksi obat-obatan terbanyak “Kita masih memerlukan banyak uji klinik dan riset dalam pengembangan produk alkes & obat-obatan agar mendukung produk dalam negeri”. Selain itu, Kemenkes juga melakukan pembinaan terhadap industri alkes agar dapat memenuhi standar dan persyaratan cara pembuatan alat kesehatan yang baik dan benar sehingga produk yang dihasilkan memiliki mutu, keamanan dan manfaat yang dapat dipertanggung jawabkan. Kegiatan fasilitasi pengembangan alat kesehatan produksi UMKM ini bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap usaha mikro dan usaha kecil alat kesehatan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produknya, sosialisasi kebijakan terkait percepatan penggunaan alat kesehatan dalam negeri, dan kampanye dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.